KontraS Sumatera Utara

Munir Said Thalib adalah seorang aktivis HAM yang namanya masih terpatri dengan sangat baik dalam benak masyarakat yang hingga saat ini masih aktif dalam menyuarakan keadilan. Kematian Munir hingga saat ini masih menjadi tanda tanya besar. Dua puluh tahun berlalu sampai saat ini pelaku dan dalang pembunuhan Munir belum juga ditangkap dan diadili.

Tidak ditetapkannya kasus kematian Munir sebagai pelanggaran HAM berat saja membuktika bahwasannya negara abai dan takut terhadap peristiwa ini. Padahal Munir dibunuh dengan cara sistematis yang diketahui melibatkan institusi negara seperti Badan Intelijen Negara (BIN) dan perusahaan BUMN Garuda Indonesia untuk mengakhiri Munir.

Staf Advokasi Kontras Sumut Ady Kemit menyampaikan, bahwasannya dalam dua puluh tahun ini perjuangan untuk mengungkap kasus Munir harus ditegakkan dengan prinsip keadilan dan hukum yang berlaku.

“Munir bagaikan simbol perlawanan terhadap ketidakadilan. Jika kasus ini tidak diusut tuntas maka hanya menambah catatan buruk bagi demokrasi dan perlindungan pembela HAM di Indonesia,” ucap Ady Kemit staf Advokasi Kontras Sumut.

Dua puluh tahun kematian Munir Said Thalib merupakan waktu yang panjang untuk menemukan keadilan . Persoalan pelanggaran HAM di Indonesia masih belum tuntas. Banyak sekali korban dan keluarga korban pelanggaran HAM yang belum mendapatkan keadilan dari negara.

“Penyelesaian kasus HAM tak kunjung memberikan titi terang dan selalu menyisahkan banyak tanya. Seolah negara selalu berupaya menutup-nutupi kebeneran itu,” Kata Ady.

Dua puluh tahun sudah sosok Munir meninggalkan kita. Namun semangat juang perlawanannya akan terus tumbuh dan berlipat ganda. Terbukti hingga kini kita semua terinspirasi oleh Munir untuk selalu menegakkan keadilan dan kebenaran.

“Perjuangan HAM masih terus berjalan dan dijalankan oleh para aktivis-aktivis yang aktif mendampingi masyarakat untuk mencari keadilan. Di Sumatera Utara khususnya, banyak sekali kasus-kasus struktural yang menghadapkan Masyarakat dengan Pemerintah ataupun aparat negara,” jelas Ady.

Atas kematian Munir kami menuntut tanggung jawab negara untuk tidak diam saja dan mengusut tuntas kasus ini. Jangan jadikan kasus-kasus pelanggaran HAM seperti kasus Munir ini hanya dijadikan barang dagangan politik pemerintah.

“Negara harus segera menangkap dan mengadili para pelaku dan aktor intelektual pembunuh Munir. Menghukum mereka dengan hukuman yang setimpal,” tegas Ady.

Rekomendasi:

1. Mendesak Komnas HAM untuk merampungkan proses penyelidikan dan menetapkan kasus Munir sebagai Pelanggaran HAM berat.

2. Mendesak Pemerintah untuk mengusut tuntas kasus Muinir dan mengadili para aktor intelektual pembunuhan Munir.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *